https://sleman.times.co.id/
Berita

Mengenal Fenomena Bediding: Suhu Dingin yang Bisa Mengancam Kesehatan

Minggu, 14 Juli 2024 - 09:00
Mengenal Fenomena Bediding: Suhu Dingin yang Bisa Mengancam Kesehatan Ilustrasi musim bediding. (Foto: AI/Akademi AI Indonesia)

TIMES SLEMAN, JAKARTA – Dalam seminggu terakhir, Anda yang berada di kawasan selatan Jawa pasti merasakan suhu dingin menusuk. Ya, fenomena itu biasa disebut fenomena bediding

Apa itu? Bediding adalah sebuah kondisi di mana suhu lingkungan terasa lebih dingin dari biasanya. Fenomena ini telah menjadi perhatian utama di wilayah Indonesia bagian selatan. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Malang yang dilansir dari akun IG BMKG mencatat, bediding merupakan siklus musiman yang ditandai dengan aktivitas angin monsun timuran yang bersifat kering-dingin. Fenomena ini biasanya terjadi selama periode musim kemarau, khususnya dari bulan Juni hingga September, dengan puncaknya pada bulan Agustus.

Apa Itu Bediding?

Bediding adalah kondisi di mana suhu lingkungan terasa lebih dingin dari normalnya. Fenomena ini terjadi karena adanya angin monsun timuran yang membawa udara kering dan dingin, serta minimnya tutupan awan yang menyebabkan radiasi panas dari permukaan bumi tidak terperangkap. 

Hal ini mengakibatkan suhu udara menjadi lebih rendah daripada biasanya. Menurut BMKG, suhu terendah yang tercatat selama 30 tahun terakhir di Malang adalah 11.3°C pada Agustus 1994.

Bediding-1.jpg


Dampak Fenomena Bediding

Bediding tidak hanya memengaruhi suhu udara, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan dan berbagai sektor lainnya, termasuk pertanian dan peternakan.

1). Dampak pada Kesehatan

Suhu dingin yang ekstrem dapat mempengaruhi indeks kenyamanan tubuh, terutama bagi kelompok rentan seperti lanjut usia. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti hipotermia dan penyakit pernapasan. 

Oleh karena itu, masyarakat di daerah yang terkena bediding perlu mengambil langkah-langkah pencegahan seperti memakai pakaian hangat dan menjaga kesehatan tubuh.

2). Dampak pada Pertanian

Fenomena bediding juga berdampak serius pada sektor pertanian. Terjadinya embun es atau frost di daerah dataran tinggi dapat merusak tanaman, menyebabkan layu atau bahkan kematian tanaman. 

Hal ini tentu saja berdampak pada hasil panen dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, petani perlu mengambil tindakan preventif seperti menutupi tanaman dengan plastik atau kain pada malam hari untuk melindungi dari embun es.

3). Dampak pada Peternakan

Tidak hanya tanaman, peternakan juga bisa terkena dampak negatif dari bediding. Suhu dingin yang ekstrem dapat menyebabkan kematian pada hewan ternak, terutama unggas. 

Maka, peternak perlu memastikan hewan ternaknya mendapatkan perlindungan yang cukup dari suhu dingin, seperti menyediakan kandang yang hangat dan ventilasi yang baik.


Cara Menghadapi Bediding

Untuk menghadapi fenomena bediding, masyarakat dan petani perlu melakukan beberapa langkah antisipatif:

1. Penggunaan Pakaian Hangat

Masyarakat harus mengenakan pakaian yang hangat, terutama pada malam hari ketika suhu turun drastis.

2. Perawatan Tanaman

Petani perlu menutupi tanaman mereka dengan bahan pelindung seperti plastik atau kain untuk menghindari kerusakan akibat embun es.

3. Perlindungan Hewan Ternak

Peternak harus memastikan bahwa kandang hewan ternaknya terlindungi dari angin dingin dan memiliki sumber panas yang cukup.

4. Konsultasi dengan BMKG

Masyarakat dan petani diimbau untuk selalu mengikuti informasi terbaru dari BMKG mengenai prakiraan cuaca dan suhu untuk mengambil langkah pencegahan yang tepat.


Peran BMKG saat Bediding

BMKG berperan penting dalam memberikan informasi mengenai fenomena bediding. Dengan data yang akurat dan prakiraan cuaca yang tepat, BMKG membantu masyarakat untuk lebih siap menghadapi kondisi ekstrem ini. BMKG juga melakukan sosialisasi mengenai langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengurangi dampak negatif dari bediding.

Bediding merupakan fenomena musiman yang dapat membawa dampak serius bagi kesehatan dan sektor pertanian di Indonesia bagian selatan. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, masyarakat dapat mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh suhu dingin ekstrem ini. Penting bagi masyarakat untuk selalu mengikuti informasi dari BMKG dan melakukan tindakan preventif yang diperlukan.

Fenomena ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan dan adaptasi terhadap perubahan cuaca. Melalui kolaborasi antara masyarakat, petani, peternak, dan BMKG, dampak negatif dari bediding dapat diminimalkan, sehingga kesejahteraan dan produktivitas tetap terjaga. (*)

Pewarta :
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sleman just now

Welcome to TIMES Sleman

TIMES Sleman is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.