TIMES SLEMAN, YOGYAKARTA – Seorang perempuan berusia sekitar 60 tahun ditemukan tewas setelah tertabrak Kereta Api Malabar jurusan Malang-Bandung di perlintasan rel Demangan, RT 40 RW 11, Gondokusuman, Yogyakarta, pada Jumat (30/8/2024) sekitar pukul 11.15 WIB.
Kepala Seksi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Sujarwo, ketika dikonfirmasi membenarkan.
"Benar, telah terjadi kecelakaan di perlintasan rel Demangan. Seorang perempuan tanpa identitas ditemukan tewas setelah tertabrak Kereta Api Malabar dengan nomor ASP PLb 7013 A jurusan Malang-Bandung," ujar AKP Sujarwo, saat dikonfirmasi, Sabtu (31/8/2024).
Menurut keterangan saksi di lokasi kejadian, Sri Lestari (59), warga Jalan DR. Sutomo no 62, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta, pada sekitar pukul 11.00 WIB korban terlihat mondar-mandir dan duduk di rel kereta api di lokasi kejadian.
“Saksi Sri Lestari sempat memperingatkan korban untuk menjauh dari rel kereta, namun korban tidak menghiraukannya. Sekitar pukul 11.15 WIB, terdengar klakson kereta api diikuti suara tabrakan keras. Setelah dicek, ditemukan korban sudah tergeletak tak bernyawa di atas rel,” lanjut Sujarwo.
Korban yang diduga merupakan seorang pemulung atau tunawisma yang sering terlihat di wilayah tersebut segera dievakuasi ke RS Bhayangkara Yogyakarta menggunakan ambulans PMI Kota Yogyakarta.
AKP Sujarwo menyatakan, berdasarkan keterangan saksi dan kondisi di tempat kejadian perkara (TKP), kuat dugaan bahwa korban sengaja melakukan tindakan bunuh diri.
"Kami masih terus melakukan penyelidikan terkait motif di balik kejadian ini. Namun, indikasi awal menunjukkan adanya unsur bunuh diri," tambahnya.
Dengan adanya kejadian ini, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berada di sekitar perlintasan kereta api. "Kita harus lebih waspada dan mengikuti aturan yang ada demi keselamatan bersama," tutup Sujarwo.
Hingga berita ini dimuat, identitas korban masih belum diketahui, dan pihak kepolisian terus berupaya melakukan pencarian informasi lebih lanjut terkait keluarga atau kerabat korban. (*)
Pewarta | : Rahadian Bagus Priambodo |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |