https://sleman.times.co.id/
Wisata

Menelisik Jejak Gunung Api Purba di Pantai Watu Dodol Banyuwangi

Jumat, 19 Juli 2024 - 03:15
Menelisik Jejak Gunung Api Purba di Pantai Watu Dodol Banyuwangi Batuan Lava Bantal yang berada di Pantai Watu Dodol Banyuwangi. Mengidentifikasikan adanya jejak Gunung Api Purba. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMES SLEMAN, BANYUWANGI – Pantai Watu Dodol Banyuwangi, Jawa Timur tidak hanya eksotis karena pemandangan Selat Bali-nya. Namun juga menyimpan cerita panjang berupa jejak gunung api purba berusia sekitar 30 juta tahun lalu.

Tak heran apabila kabupaten paling timur Pulau Jawa ini masuk dalam jajaran Unesco Global Geopark (UGG). Dengan taman bumi yang masih terjaga dengan menyimpan segudang keindahan serta sejarah tentang geologinya, maka akan sangat menarik untuk dapat ditelisik, khususnya jejak gunung api purba di Pantai Watudodol.

Adapun jejak gunung api purba di Banyuwangi, tampak dari morfologi batuan yang terdapat di pantai Watudodol. Hal yang dapat dijadikan petunjuk adalah Pillow Lava Rock atau batuan lava bantal.

“Pillow Lava Rock dalam geologi menandakan di Banyuwangi terdapat gunung api bawah laut, seperti krakatau yang berusia sekitar 25-35 juta tahun lalu,” kata General Manager Geopark Ijen Abdillah Baraas, Kamis (18/7/2024). 

Pantai Watu Dodol sendiri merupakan ujung dari endapan aliran lava berkomposisi basaltic atau mengandung kuarsa sekitar 20%. Sehingga warna gelap batuan sama dengan tipe batuan gunung api purba di selatan Banyuwangi.

Secara morfologi, pantai Watu Dodol memiliki pesisir sempit dengan perbedaan ketinggian yang cukup kontras dengan perbukitan di sisi barat pantai. Sedangkan di sekitar pantai Watu Dodol di bagian utara menyingkap batu gamping yang berhimpunan dengan batuan lava bantal.

Seperti namanya, batuan yang tersingkap di pantai terutama terlihat ketika laut surut itu, terfragmenkan dan berstruktur bantal. Struktur bantal itu menunjukkan bahwasanya lava mengalir hingga pantai dan masuk ke dalam laut. Sebagian lava memberi kesan terbongkahkan atau menggumpal, dan berstruktur tali.

Batu gamping di sini berasal dari terumbu karang yang telah mati yang kemudian terendapkan dan mengalami proses pengangkatan akibat gerakan tektonik lempeng bersama-sama dengan batuan lava bantal dibawahnya. hal itu tampak pada batuan gamping yang banyak ditemukan fosil-fosil biota laut dangkal yang menunjukkan wilayah ini dulunya merupakan bekas laut dangkal.

“Batuan Lava Bantal yang di ada di Watudodol itu terangkat, karena berbentuk bulat sempurna,” ungkap Abdillah.

“Selain Watudodol jejak gunung api purba juga terdapat di Pantai Parang Ireng,” Tambahnya.

Keberadaan batu lava bantal hingga terjadinya likuifaksi di Banyuwangi tersebut sudah diteliti oleh Profesor Benyamin Sapiie, yang merupakan pakar tektonik Indonesia dari ITB.

Selain lokasinya yang sangat ideal untuk menikmati matahari terbit pertama di Pulau Jawa, Pantai Watu Dodol juga sangat layak dijadikan laboratorium alam pengamatan struktur endapan aliran lava hasil erupsi gunung api purba.

“Kalau di Krakatau harus menyelam untuk melihat Pillow Lava Rock di Banyuwangi tinggal melihat tanpa harus berbasah-basahan,” kata Abdillah. (*)

Pewarta : Anggara Cahya Kharisma
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sleman just now

Welcome to TIMES Sleman

TIMES Sleman is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.