TIMES SLEMAN, SLEMAN – Upaya penurunan stunting di Sleman mendapat dukungan nyata dari keluarga. Pada Kamis (4/12/2025), Pemerintah Kabupaten Sleman memberikan penghargaan kepada sejumlah kelompok Bina Keluarga Sejahtera (BKS) atas perannya dalam penguatan ketahanan keluarga melalui kegiatan edukasi gizi dan pembangunan keluarga berkualitas.

Acara penghargaan digelar di Hotel Griya Persada dalam rangka Rapat Koordinasi (Rakor) Stunting bertema “Ketahanan Keluarga Dalam Pencegahan Stunting”.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, kepada kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL) yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam mendukung program Bangga Kencana.

Penerima penghargaan BKB antara lain Mangga Krebet, Bimomartani Ngemplak, Werkudara Glagaharjo Cangkringan, dan Tunas Bangsa Maguwoharjo Depok. Untuk BKR, penghargaan diterima oleh Harapan Bangsa Bimomartani Ngemplak, Melon Gayamharjo Prambanan, dan Restu Maguwoharjo Depok.

Sementara BKL yang mendapat apresiasi adalah Apel Gayamharjo Prambanan, Sedah Bimomartani Ngemplak, dan Senja Bahagia Minomartani Ngaglik.

Dalam sambutannya, Wabup Danang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menurunkan angka stunting. "Penanganan stunting tidak cukup hanya dari sektor kesehatan. Pendidikan, ekonomi, dan sosial juga memegang peran penting," ujarnya.

Menurut Danang, pemantauan gizi melalui ePPGBM menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Sleman pada 2025 sebesar 4,29 persen, turun 0,12 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun ada penurunan, Pemkab Sleman berkomitmen untuk terus menurunkan angka stunting melalui pendekatan yang terencana dan gotong royong.

Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Sleman, Novita Krisnaeni, menjelaskan bahwa kelompok BKB, BKR, dan BKL dibentuk sebagai bagian dari program Tri Bina Keluarga oleh BKKBN. "Melalui Tri Bina, diharapkan setiap keluarga mampu menjalankan delapan fungsi keluarga secara optimal," paparnya. (*)