TIMES SLEMAN, SLEMAN – Upaya melestarikan budaya lokal kembali mendapat apresiasi. Pemerintah Kabupaten Sleman memberikan Anugerah Kebudayaan 2025 kepada enam seniman dan pelestari budaya yang dinilai berjasa mempertahankan identitas budaya daerah. Penghargaan tersebut diserahkan di Gedung Serba Guna Sleman pada Kamis (4/12).

Penghargaan ini menjadi bentuk penghormatan bagi para tokoh budaya, seniman, budayawan, pelaku dan pegiat seni, serta masyarakat yang konsisten menjaga tradisi dan nilai budaya Sleman. Pemerintah menilai kontribusi mereka penting dalam memastikan budaya lokal tetap hidup di tengah perkembangan zaman.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, dalam sambutannya menegaskan bahwa keberagaman budaya Sleman merupakan kekuatan yang harus dirawat bersama.
“Sleman memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, mulai dari tradisi, seni pertunjukan, kerajinan, kuliner hingga praktik budaya yang hadir sehari-hari. Semua ini harus terus kita jaga dan lestarikan,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sleman, Ishadi Zayid, menyampaikan bahwa penganugerahan ini dirancang untuk membangun sinergi, memperkuat kolaborasi, serta mendorong pelestarian budaya secara berkelanjutan di seluruh wilayah Sleman.

Tahun ini, enam penerima penghargaan Anugerah Kebudayaan 2025 adalah:

1. Anang Dwi Yatmoko – Pelestari/Pelaku Seni (Kreator)
2. Mulyantara – Pelestari/Pelaku Seni (Pelukis Wayang)
3. Agus Suprihono – Pelestari/Pelaku Seni (Wayang Thengul)
4. Lucia Rahajeng Anastiti – Pelestari/Pelaku Seni (Sastra Jawa)
5. Sanggar Seni Among Siwi – Pelestari/Pelaku Seni (Sanggar Tari)
6. Francis El Nathan Hardianto – Anak Berprestasi di Bidang Kebudayaan

Ishadi berharap penghargaan ini dapat semakin memotivasi para pelaku budaya untuk terus berkarya serta menginspirasi masyarakat luas.

“Semoga kegiatan kebudayaan di Sleman terus bertahan, semakin relevan, berdaya guna, dan menggerakkan banyak pihak,” ujarnya.

Wakil Bupati Danang menutup kegiatan dengan ajakan untuk terus merawat identitas budaya Sleman. “Mari bergerak bersama merawat budaya, memperkuat jati diri, dan membangun Sleman dengan senang hati, karya, serta semangat kebudayaan yang luhur,” paparnya. (*)