TIMES SLEMAN, YOGYAKARTA – Sebanyak 200 calon jemaah haji Indonesia berpamitan dengan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, KGPAA Paku Alam X, di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, pada Senin (13/05/2024). 

Ratusan calon jemaah haji tersebut merupakan perwakilan dari 3.402 calon jemaah haji dari seluruh DIY. Dengan persiapan yang matang, diharapkan calon jemaah haji DIY tahun 2024 ini dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan menjadi haji mabrur.

Kepala Kanwil Kemenag DIY, Masmin Afif menyampaikan, pelaksanaan haji tahun 1445H/2045M untuk kelompok haji lanjut usia berjumlah 52.000 (20 persen) dan tahun 2023 mencapai 30 persen. 

Tahun 2024 jemaah haji Indonesia mendapat tambahan kuota 20.000 jemaah sehingga Jemaah haji Indonesia berjumlah 241.000 jemaah. Ini merupakan jumlah jemaah haji terbanyak dari Indonesia sepanjang sejarah dari kuota normal 221.000.

Adapun kuota jemaah haji DIY sebanyak 3.402 jemaah, dengan rincian 3.147 jemaah haji DIY, 182 jemaah tambahan, dan mutasi masuk jemaah haji dari luar daerah DIY sebanyak 73 jemaah. 

Pada tahun ini, jumlah jemaah haji lansia DIY sebanyak 157 jemaah. Jemaah haji tertua dan termuda berasal dari Kabupaten Sleman.

Jemaah haji tertua bernama Umirah Suto Rejo berusia 95 tahun dari Wedomartani Ngemplak Sleman dan jemaah haji termuda Aledewa Rajaa Taqiy berusia 18 tahun dari Nganglik, Sleman.

Sementara itu, daftar tunggu jemaah haji di DIY yang terdaftar per 13 Mei 2024 sudah mencapai masa tunggu hingga tahun 2058, dengan antrian 34 tahun.

"Semisal usia kita saat ini 40 tahun saat mendaftar maka pada usia 64 tahun kita baru akan berangkat haji," imbuhnya.

Sementara itu, Wagub DIY KGPAA Paku Alam X dalam sambutannya mengingatkan para calon jemaah haji, agar menjaga kesehatan dan stamina dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, dan asupan vitamin yang tercukupi. 

"Dengan persiapan yang matang, semua jemaah haji dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan mendapatkan haji mabrur. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kita keselamatan selama di perjalanan, memberi kita kekuatan dalam menjalankan ibadah, dan memberkahi setiap langkah kita di tanah suci," ungkapnya.

Selain itu Sri Paduka juga berpesan kepada para petugas pendamping agar keberangkatan mereka tidak hanya sebagai pembimbing tapi juga sebagai duta Yogyakarta. 

“Kita diharapkan untuk menjadi contoh bagi jemaah dari daerah dan negara lain karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga komunikasi yang efektif dan menjaga kekompakan sesama petugas dan dengan jemaah,” ungkapnya. (*)