https://sleman.times.co.id/
Sosok

Gebrakan Gabriella Cecilia, Dari Dunia Catwalk ke Advokasi Pendidikan Inklusif

Minggu, 26 Oktober 2025 - 22:30
Gebrakan Gabriella Cecilia, Dari Dunia Catwalk ke Advokasi Pendidikan Inklusif Top 15 Miss Universe Indonesia (MUID) 2025, Gabriella Cecilia. (FOTO: Gaby for TIMES Indonesia)

TIMES SLEMAN, JAKARTA – Gabriella Cecilia (25), atau yang akrab disapa Gaby, berbagi kisahnya setelah berhasil menembus jajaran Top 15 Miss Universe Indonesia (MUID) 2025. 

Lulusan Sarjana Marketing Communications dari Universitas Bunda Mulia Jakarta ini dikenal memiliki latar belakang yang cukup kuat di dunia hiburan dan bisnis digital. 

"Terima kasih banyak untuk kesempatannya aku bisa share sedikit tentang profil pribadi dan juga pengalaman selama menjadi Top 15 Miss Universe Indonesia 2025," ujar Gaby kepada TIMES Indonesia, Minggu (27/10/2025).

Berbicara mengenai karier, Gaby telah lebih dari 10 tahun lebih menggeluti dunia modeling, mencakup runway, photoshoot, hingga iklan komersial.

Ia juga tercatat sebagai presenter di beberapa stasiun TV, seperti Hot Kiss di Indosiar, Kabar Selebriti di Net TV, Program infotainment ESENSI di Berita Satu dan BUSSER di Garuda TV. 

Dengan pengalaman bermain film berjudul KEIRA (2018) sebagai Sari Asih.

Selain itu, dalam hal ini lebih lanjut perempuan yang dikenal dengan senyuman manisnya tersebut kini memimpin social media agency miliknya sendiri, digitaltheory.id. Hobi yang ia tekuni mencakup Padel, Berkuda, dan Fotografi.

Menangkan Dunia dan Daya Tarik Visi Inklusivitas

Pengalaman internasional Gaby cukup mentereng. Ia pernah menjadi representasi Indonesia di ajang Zalora Face Of Asia yang diikuti enam negara Asia. Dalam kompetisi tersebut, Gaby berhasil mengharumkan nama bangsa dengan meraih juara dua.

Keputusannya untuk terjun ke MUID 2025, yang merupakan ajang pageant pertamanya, didorong oleh visi kompetisi tersebut. Ia menuturkan, ia sangat menyukai visi Miss Universe, yaitu inclusivity, di mana semua ras, semua usia, bahkan yang menikah pun bisa ikut. 

Gabriella-Cecilia-bersama-Murid-SLB-Tri-Asih-Jakarta.jpgGabriella Cecilia bersama Murid SLB Tri Asih Jakarta. (FOTO: Gaby for TIMES Indonesia)

Lebih lanjut Gaby menambahkan bahwa ia sangat ingin "membuktikan bahwa diri aku bisa sampai ke maksimal potensi diri, mulai dari catwalk-nya, public speaking, dan juga mengasah kemampuan aku berpikir cepat, serta critical thinking."

Perjuangan Pendidikan Inklusif untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Selama masa karantina MUID 2025, Gaby mengakui ia banyak mendapatkan pelajaran baru dan memperluas koneksi, terutama dalam bootcamp yang diikuti di Manohara Beauty Camp. Ia belajar catwalk, public speaking, dan banyak hal baru di dunia pageant.

Namun, sorotan utama advokasi Gaby datang dari latar belakang pribadinya. Ia memiliki seorang adik yang mengidap Down Syndrome. Berangkat dari pengalaman tersebut, ia mengusung advokasi Inclusive Education and Mental Health Awareness for Children with Special Needs. 

Menurutnya, fasilitas sekolah untuk anak berkebutuhan khusus yang disediakan pemerintah di Indonesia masih kurang maksimal.

Gaby menyebut bahwa biaya sekolah yang layak dan lengkap fasilitasnya sangat mahal dan tidak accessible, sehingga menyulitkan banyak keluarga, terutama dari kalangan menengah ke bawah. 

Selain itu, lebih jauh dirinya menekankan perlunya perhatian lebih terhadap kesehatan mental anak-anak berkebutuhan khusus karena mereka cenderung susah mengekspresikan apa yang mereka rasakan dan pikirkan. (*)

Pewarta : Wandi Ruswannur
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sleman just now

Welcome to TIMES Sleman

TIMES Sleman is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.