TIMES SLEMAN, MALANG – Arema FC harus kembali menelan pil pahit kalah dari lawan dalam laga Super League kontra Borneo FC di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (26/10/2025). Singo Edan ini dicukur tim tamu dengan skor akhir 1-3.
Laga dua tim besar ini berjalan seru sejak babak pertama. Namun, Arema FC lebih dulu kecolongan gol cepat pemain Boneo FC saat pertandingan masuk menit 2. Gol ini dilesakkan pemain gelandang Mariano Peralta (10).
Permainan terbuka dan saling serang terjadi sepanjang babak pertama plus tambahan waktu 4 menit. Tak ingin malu di kandang sendiri, permainan Arema FC lebih ngotot pada babak kedua, bahkan cenderung bermain keras.
Total lima kartu kuning dikeluarkan wasit pertandingan Steven Y. Poli, untuk pemain Arema FC. Hingga, pada menit 76 Arema FC harus bermain dengan 10 pemain, akibat kartu kuning kedua diterima pemain belakang.
Namun, hanya berselang dua menit, tim Borneo FC berhasil menambah skor keunggulan 0-2, melalui gol yang dilesakkan pemain D. Coutinho menit 78.
Tertinggal dua gol, Arema FC tak mengendurkan permainan, dan terus mencoba menyerang tim lawan. Akselerasi pemain depan Arema FC yang menguasai bola di kotak penalti dijatuhkan pemain belakang lawan. Wasit pun menunjuk titik putih menit 80.
Sebelum eksekusi penalti, pemain Borneo FC memprotes wasit dan meminta mengecek VAR. Hasilnya, wasit menganulir keputusannya dan tidak jadi tendangan penalti untuk Arema FC.
Kontroversi keputusan wasit Steven beberapa kali terjadi dan diprotes kedua tim. Setidaknya tiga kali wasit harus berdiri di depan layar VAR untuk mempertimbangkan lagi keputusannya.

Tambahan waktu 14 menit babak kedua, laga justru berlangsung sengit. Arema FC bisa memperkecil kekalahan melalui gol balasan satu-satunya dari Dalberto Luan Bello menit 90+7'. Namun, menit 90+11' tim lawan berhasil menambah skor keunggulan dari gol Juan Felipe Villa.
Arema FC yang bermain dengan 10 pemain akhirnya harus takluk dari Borneo FC dengan skor 1-3. Hasil akhir ini akhirnya mengerek peringkat pemuncak klasemen Liga 1 tim Boneo FC, dengan 24 poin. Sedangkan, peringkat Arema FC harus puas turun di posisi ke-8, dengan 12 poin.
Head Coach Arema FC, Marcos Santos menyatakan, kecolongan gol menit 2 menit babak pertama, sempat menganggu taktik permainan yang sudah diinstruksikan kepada para pemainnya.
"Kami juga kecewa kepemimpinan wasit, karena lima kartu kuning, yang berakibat 2 kartu merah untuk pemain. Ini menganggu bagi permainan tim Arema FC," ungkap Santos di ruang press room, usai laga.
"Sayang kehilangan dua pemain, sehingga sangat sulit bisa membalas. Meski, permainan tim Arema FC masih semangat," imbuhnya.
Meski demikian, Santos mengaku menerima kritik setelah mengalami hatrick kekalahan di kandang sendiri. Kecolongan gol di menit-menit awal adalah krusial, sehingga akan dijadikan pelajaran dari kesalahan sebelumnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dihantam Tiga Kekalahan Kandang Beruntun, Arema FC Sesalkan Keputusan Wasit
| Pewarta | : Khoirul Amin |
| Editor | : Ronny Wicaksono |