TIMES SLEMAN, SLEMAN – style="text-align:justify">Menghadapi pergantian tahun, Sleman menyiapkan strategi tanggap darurat terpadu. Ribuan relawan dan ratusan personel BPBD disebar di titik rawan untuk memastikan warga bisa merayakan Tahun Baru 2026 dengan aman.
Kabupaten Sleman menegaskan kesiapsiagaannya menghadapi kemungkinan bencana saat perayaan Tahun Baru.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Raden Haris Martapa, menyatakan bahwa persiapan ini melibatkan berbagai sektor, mulai dari ekonomi dan teknologi, hingga keselamatan transportasi masyarakat.
“Kami sudah menyiapkan posko, peralatan darurat, dan personel untuk memastikan respons cepat terhadap bencana,” ujarnya, Sabtu (27/12/2025).
Posko utama di Pakem beroperasi 24 jam dengan 104 petugas, dibantu posko di Kampung, JCM, Prambanan, dan lokasi strategis lainnya dengan total 809 personel.
Selain itu, 3.700 relawan juga siap diterjunkan di kelurahan-kelurahan, lengkap dengan peralatan darurat seperti CCTV, RWS, dan perlengkapan tanggap bencana.
Peralatan tersebut ditempatkan di area rawan longsor, banjir lahar, dan titik kritis lainnya di sekitar Merapi dan Bukit Prambanan. BPBD juga aktif berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meminimalisir risiko bagi warga.
Haris menekankan, “Kami memantau hujan dan kondisi sungai secara terus-menerus. Semua persiapan ini dilakukan agar masyarakat bisa menikmati perayaan Tahun Baru dengan tenang.”
Dengan langkah-langkah ini, Sleman berharap setiap warga dapat merayakan Tahun Baru 2026 tanpa gangguan dari bencana alam, sekaligus menjaga keamanan dan kelancaran aktivitas sehari-hari. (*)
| Pewarta | : A. Tulung |
| Editor | : Faizal R Arief |