TIMES SLEMAN, CIMAHI – Bagi sebagian orang, public speaking sering dianggap sebagai bakat alami. Namun bagi Alden Hugo Daffa Sampurno, mahasiswa Ilmu Komunikasi di Stikom Bandung, anggapan itu perlu diluruskan.
“Public speaking bukan tentang bakat, tapi keterampilan yang bisa terus diasah,” katanya dalam wawancara eksklusif bersama TIMES Indonesia, Sabtu (14/6/2025).
Alden sapaan akrabnya, adalah pemuda berusia 21 tahun asal Kota Cimahi. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara, aktif di dunia akademik maupun organisasi, dan hobi berolahraga seperti jogging, bulu tangkis, serta workout.
Belajar dari Kehidupan, Bukan Hanya dari Kelas
Sebagai mahasiswa komunikasi, Alden tidak hanya bergantung pada teori yang ia pelajari di bangku kuliah. Ia juga menempuh pendidikan nonformal di DJ Arie School untuk memperdalam kemampuan public speaking-nya.
“Kalau mau kuasai public speaking, harus banyak bersosialisasi dengan orang. Dengan begitu, kita jadi terbiasa menyampaikan pendapat dan tidak canggung bicara di depan umum,” jelas Alden.
Lebih lanjut menurutnya, kemampuan berbicara di depan umum tidak mengenal batasan usia. Baik anak-anak hingga orang dewasa tetap memiliki kesempatan untuk belajar.
Bahkan, pemilik akun media sosial Instagram @aldenhugodaffa menambahkan bahwa menjadi komunikator yang baik bukan hanya soal berbicara, tapi juga mendengarkan.
“Jika ingin jadi komunikator yang baik, mulailah dari menjadi pendengar yang baik dulu,” ujar Alden. Dengan memahami orang lain lanjutnya, orang bisa menyesuaikan gaya komunikasi yang tepat dan membangun hubungan yang lebih bermakna.
Prestasi sebagai Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024
Kemampuan komunikasi Alden tidak hanya berhenti di ruang kelas. Ia membuktikan diri dengan menyabet gelar Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024, sebuah prestasi yang menunjukkan pengakuan atas potensi serta kepribadiannya yang inspiratif.
Dalam hal ini lebih jauh raihan gelar tersebut membawanya lebih dekat dengan masyarakat dan membuka berbagai kesempatan untuk berbicara di berbagai forum publik.
Menjadi seorang public speaker, menurut Alden, memberikan banyak peluang. “Kita bisa dikenal luas, membangun citra diri yang baik, dan tentunya bisa bermanfaat untuk orang lain,” ucapnya.
Namun ia tidak menampik adanya tantangan. Kritik, tekanan sosial, dan ekspektasi publik adalah hal yang harus dihadapi. “Karena itu penting punya mental yang kuat dan tekun dalam belajar,” timpalnya.
Harapan dan Ajakan untuk Generasi Muda
Ke depan, Alden berharap bisa terus berkembang dan memberikan manfaat lebih luas. Ia percaya bahwa ilmu dan pengalaman yang dimilikinya bisa menjadi bekal untuk berbagi kepada sesama.
“Saya ingin bermanfaat bagi orang lain. Itu harapan utama saya,” ungkapnya.
Alden juga menyampaikan pesan khusus kepada generasi muda. “Saya mengajak teman-teman muda untuk terus meningkatkan skill dalam diri. Kita semua pasti punya kelebihan masing-masing tinggal bagaimana kita mengasahnya,” tutupnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Alden Hugo: Public Speaking itu Bukan Soal Bakat tapi Keterampilan yang Diasah
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |