TIMES SLEMAN, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota atau Pemkot Yogyakarta resmi meluncurkan inovasi layanan terbaru bernama Puspagatra Ngetren (Pusat Pembelajaran Keluarga dan Satyagatra Hangayomi Kemantren) yang bertujuan memperkuat ketahanan keluarga sekaligus mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Acara peresmian digelar di Pendopo Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta, Senin (5/5/2025) sore.
Peluncuran program ini dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono, Wakil Ketua TP PKK Kota Yogyakarta Siti Hafsah, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Retnoningtyas.
Yunianto menjelaskan bahwa Puspagatra Ngetren merupakan bagian dari inovasi Quick Win yang dirancang untuk mendekatkan layanan pengasuhan, kesehatan keluarga, konseling, serta perlindungan anak dan perempuan ke tengah masyarakat.
“Puspagatra Ngetren bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga ruang kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder dalam membangun keluarga tangguh, sejahtera, dan inklusif,” ujar Yunianto.
Program ini menyediakan berbagai layanan mulai dari edukasi, konsultasi, konseling, hingga rujukan lanjutan bagi warga yang menghadapi masalah keluarga.
Angka Kekerasan Masih Tinggi, Puspagatra Jadi Solusi Nyata
Kepala DP3AP2KB Pemkot Yogyakarta, Retnoningtyas, menyebutkan bahwa jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih memprihatinkan. Berdasarkan data tahun 2024, terdapat 199 kasus kekerasan, sebagian besar melibatkan perempuan dan anak. Sementara itu, 178 keluarga tercatat mengalami gangguan sosial psikologis, dan 101 anak menjadi korban kekerasan menurut data SIGA DIY.
“Karena tingginya kebutuhan masyarakat, kami tidak hanya menyediakan layanan ini di Balai Kota. Kini Puspagatra Ngetren hadir di tiga lokasi strategis, yakni Kemantren Mergangsan, Jetis, dan Kotagede,” tambah Retnoningtyas.
Psikolog Puspaga, Tri Novita Herdalena, mengungkapkan bahwa Puspagatra Ngetren juga berperan penting dalam pendampingan terhadap 27 calon pengantin di bawah usia 19 tahun yang sebelumnya belum mendapatkan bantuan.
“Keberadaan Puspagatra Ngetren sangat penting untuk mengedukasi dan mencegah terjadinya perkawinan anak serta kekerasan dalam rumah tangga. Ini juga bagian dari upaya menekan angka stunting di Kota Yogyakarta,” terangnya.
Tri Novita menambahkan, pusat ini juga menyediakan layanan konseling keluarga dan menjadi pusat informasi bagi masyarakat yang ingin mencari solusi atas berbagai permasalahan keluarga.
Jika masyarakat ingin berkonsultasi terhadap permasalahan keluarga, bisa langsung mengunjungi Puspagatra Ngetren di Kemantren Mergangsan, Jetis dan Kotagede dengan jadwal layanan setiap hari Senin dan Rabu pukul 09.00 -12.00 WIB. Sedangkan di hari Jumat buka pada pukul 09.00 - 11.00 WIB.
Dengan inovasi ini, Pemkot Yogyakarta menunjukkan komitmennya dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat secara emosional, sosial, dan psikologis melalui ketahanan keluarga dan anak. (*)
Pewarta | : A. Tulung |
Editor | : A Riyadi |