TIMES SLEMAN, YOGYAKARTA – Peneliti dari Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging, Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM), Christina Yuni Admantin membuat terobosan inovatif.
Inovasi terbaru yang diciptakannya adalahdeteksi cepat kandungan babi pada produk makanan olahan berbasis daging seperti bakso.
Alat tersebut diberi nama Porcine detection kit yakni sebuah alat yang mampu mendeteksi secara cepat keberadaan kandungan babi dalam produk makanan.
Christina menjelaskan alat tersebut dapat memberikan hasil hanya dalam hitungan menit.
“Dengan alat ini, kita dapat mendeteksi keberadaan kandungan babi dalam waktu singkat, hanya sekitar 5-10 menit,” kata Tina, panggilan akrab dosen muda ini, Rabu (16/10/2024)
Penggunaan alat pendeteksi ini cukup mudah dan praktis sehingga dapat digunakan oleh masyarakat luas. Berbeda dengan metode deteksi menggunakan teknik biologi molekuler seperti PCR yang cukup rumit serta membutuhkan keahlian khusus.
Prinsip pengujian dengan porcine detection kit ini didasarkan pada prinsip imunokromatografi. Mirip dengan test pack kehamilan, kit ini menunjukkan dua garis merah apabila suatu produk makanan terindikasi mengandung babi.
Antigen dalam sampel diikat oleh antibodi yang sangat spesifik pada strip uji, membentuk kompleks antigen-antibodi. Strip uji juga mengandung pewarna untuk menandai mikropartikel antigen yang terikat oleh sampel antibody
“Saat antigen babi berikatan dengan antibodi pada alat, akan muncul dua garis merah yang menunjukkan hasil positif. Prinsip kerjanya serupa dengan tes kehamilan,” jelas peneliti di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fapet ini.
Tina menjelaskan timnya berencana melakukan penelitian agar dapat memproduksi alat tersebut secara mandiri dan dikemudian hari dapat diproduksi secara massal dengan harga yang terjangkau sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengaksesnya.
“Kami berharap pengembangan alat ini dapat memberikan solusi cepat bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk memastikan kehalalan produk makanan yang dikonsumsi,” papar Tina selaku peneliti di Fapet UGM. (*)
Pewarta | : A. Tulung |
Editor | : Ronny Wicaksono |