TIMES SLEMAN, YOGYAKARTA – Tawada Healthcare dan Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Penandatanganan ini berlangsung di Gedung Graha Sabha Pramana, UGM, bersamaan dengan seminar bertema 'Hospital and Business Partnership to Strengthen Indonesia Healthcare', Senin (9/11/2024).

CEO PT Tawada Healthcare, Satrija Sumarkho, dan Direktur Utama RSA UGM, Dr. dr. Darwinto, S.H., Sp.B. Subsp. Onk(K), menandatangani MoU yang mencakup berbagai aspek kerja sama. 

Hal ini meliputi penelitian bersama, pengembangan program pelatihan tenaga medis, hingga penerapan teknologi kesehatan terkini di RSA UGM.

Dirut RSA UGM, Darwinto menuturkan, salah satu hasil konkret dari kerja sama ini adalah penerapan CORI Robotic Surgical System, teknologi bedah robotik untuk operasi penggantian sendi lutut (Total Knee Replacement).

Teknologi ini memungkinkan tingkat presisi lebih tinggi, mengurangi risiko komplikasi, dan mempercepat pemulihan pasien. Saat ini, CORI Robotic Surgical System sudah diterapkan di Gajah Mada Orthopedic Centre, RSA UGM.

Dengan tingkat presisi yang lebih tinggi, hasil operasi penggantian lutut menggunakan CORI Robotic Surgical System dinilai lebih baik dan pasien lebih cepat pulih.

“Kerja sama dengan Tawada Healthcare ini lebih memfokuskan pada pelatihan dan pendidikan. Sehingga nanti dokter-dokter di seluruh Indonesia yang mau menggunakan robotic itu bisa berguru di situ. Orthopedic Centre diharapkan diharapkan memberi layanan terbaik dan menjadi pusat pelatihan,” ungkapnya.

Orthopedic Centre RSA UGM akan menjadi pusat pelatihan bagi dokter di seluruh Indonesia yang ingin mendalami teknologi bedah robotik.

Selain itu, RSA UGM juga menampilkan inovasi lain seperti MyVeo dengan Augmented Reality Technology untuk bedah saraf. Teknologi ini memungkinkan dokter memantau gambar secara real-time selama operasi, membantu pengambilan keputusan yang lebih akurat.

Dalam bidang hemodialisis, RSA UGM kini menggunakan teknologi Baxter AK 98 dari Tawada Healthcare. Sistem ini menjamin sesi cuci darah dilakukan dengan aman, efektif, dan konsisten.

Selain itu, Unit Transfusi Darah RSA UGM kini juga dilengkapi dengan alat canggih Vitros 3600, yang mampu mendeteksi marker infeksi dengan cepat dan akurat, meningkatkan keamanan transfusi darah.

"Kerja sama ini bukan hanya fokus pada pelayanan, tetapi juga pelatihan tenaga kesehatan. RSA UGM akan menjadi pusat pelatihan bersertifikasi nasional untuk tenaga medis di bidang hemodialisis dan transfusi darah," tambah CEO PT Tawada Healthcare, Satrija Sumarkho.

Melalui pengalaman lebih dari dua dekade, Tawada Healthcare berkomitmen untuk memberikan solusi inovatif bagi tantangan kesehatan di Indonesia. 

“Kami berupaya menghadirkan layanan kesehatan yang efisien, terjangkau, dan berbasis teknologi,” ujar Satrija.

Sementara itu, Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., menegaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya meningkatkan layanan di RSA UGM, tetapi juga memperkuat peran universitas sebagai pusat riset dan inovasi.

“Kami berharap temuan-temuan dari universitas dapat diterapkan secara langsung, seperti alat kesehatan baru, teknologi deteksi, hingga obat-obatan yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” katanya.

Prof. Ova juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam mendorong investasi jangka panjang di sektor pendidikan dan kesehatan.

Kemitraan ini mempertegas peran RSA UGM sebagai rumah sakit pendidikan terdepan, yang tidak hanya memberikan layanan medis terbaik tetapi juga melahirkan tenaga medis berkualitas. (*)