TIMES SLEMAN, YOGYAKARTA – Kuliner murah meriah banyak ditemukan di Jogja. Seperti, nasi kucing, gudeg, dan tentunya mie ayam. Ada warung satu mie ayam legendaris yang selalau ramai pengunjung yaitu Mie Ayam Tumini.

Ya, warung mie ayam yang sudah dirintis sejak tahun 1990an oleh Ibu Tumini, pemilik sekaligus peracik bumbu khasnya ini, selalu dipadati pengunjung. Tak hanya mahasiswa, pegawai kantoran, PNS, dan warga dari berbagai profesi pun kerap antre di warung yang berlokasi di Jalan Imogiri Timur Nomor 187 Umbulharjo, Yogyakarta atau tepatnya sebelah utara Terminal Giwangan.

Sang pendiri warung ini, pada 8 Februari 2020 telah tiada karena gangguan saluran pernapasan pada usianya ke 63 tahun. Kini usahanya diteruskan oleh anak keduanya.

Meski tak lagi diracik oleh ibu Tumini secara langsung. Namun, rasa mie ayam ini tidak berubah loh. Mie ayam Tumini memiliki porsi yang besar, tekstur mie yabg tebal dan kenyal, serta daging ayam yang royal.

Tidak tanggung-tanggung, bumbu khas yang terus dijaga cita rasanya membuat warung mie ayam Tumini hingga kini tidak pernah sepi pengunjung. Beberapa daftar menu tersedia, seperti mie ayam ½ porsi, mie ayam jumbo, mie ayam ceker, dan aneka minuman dingin.

Cukup merogoh kocek mulai 8000 rupiah, hingga 14000 saja sudah bisa memanjakan lidah dengan mie ayam Tumini. Cocok bukan untuk para pelajar?

“Saya sering sih makan di sini, karena enak dan mie nya porsinya banyak. Murah juga tentunya pas buat kita mahasiswa,” kata Ulil, seorang mahasiswa ketika makan Mie Ayam Tumini.

Dalam satu hari bisa lebih dari 700 mangkuk mie ludes terjual. Buka dari pukul 10.00 WIB, mie ayam Tumini langsung laris diserbu pembeli. Pegawainya pun terlihat sibuk hilir-mudik menyiapkan dan menghantarkan mie pada pelanggan.

Di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini Mie Ayam Tumini tetap buka seperti biasa. Namun, ada satu yang perlu ditaati yakni pengunjung wajib mencuci tangan dahulu sebelum memesan makanan dan menjaga jarak dengan pengunjung lainya ya! (*)