Ekonomi

Strategi Komunikasi dan Medsos Bikin Kripik Sale Pisang Sarman Tetap Eksis

Kamis, 27 Agustus 2020 - 14:47
Strategi Komunikasi dan Medsos Bikin Kripik Sale Pisang Sarman Tetap Eksis Kripik sale pisang awak produksi Kades Sarman yang tidak terpengaruh pendemi Covid19. (FOTO : Sutrisno / TIMES Indonesia)

TIMES SLEMAN, BANYUMAS – Pengusaha Kripik Sale Pisang Sarman, di Randegan, Wangon Banyumas memanfaatkan media sosial untuk strategi pemasaran dalam hal menjaga hubungan baik dengan para pelanggan.

Sarman yang memulai usaha kripik sale pisang sejak tahun 2007. Dengan modal awal 25 ribu rupiah, saat ini telah mengantongi omset 4 juta rupiah per harinya. Pekerjanya berasal dari ibu ibu warga sekitar desa berjumlah 15 orang. Mereka bekerja dari pukul 08:00 WIB hingga 16:00 WIB, Mulai dari menyiapkan pisang untuk dikupas, memotong, menggoreng, dan membungkus. Semua punya tugas masing masing.

Kripik-sale-pisang-2.jpg

"Awal memulai usaha ini tahun 2007 bermodal 25 ribu saat harga pisang awak masih 300 rupiah setandan, sedangkan saat ini pisang sudah mencapai 3000 rupiah,  Alhamdulillah masih bertahan hingga kini." jelasnya saat dijumpai di rumahnya, Kamis (27/8/2020).

Saat menghadapi masa Covid19 saat ini, menurut Sarman awalnya memang cukup berpengaruh terhadap hasil produksi dan pemasarannya. Hal itu kaitannya dengan peraturan pemerintah saat pencegahan Covid-19. Bahkan sempat tutup selama 3 hari.

Namun sejak Mei hingga sekarang tidak terpengaruh sama sekali bahkan pesanan dari berbagai kota seperti Pemalang, Tegal, Jakarta, bahkan hingga luar jawa permintaan selalu meningkat.

Kripik-sale-pisang-3.jpg

"Awal Covid19 memang membuat produksi dan pemasaran terhenti namun strategi saya tetap jalin komunikasi dengan pelanggan agar terjalin terus, dan memanfaatkan medsos sebagai alternatif pemasaran, Alhamdulillah kini stabil bahkan terus meningkat," katanya.

Sarman yang juga Kepala Desa Randegan Wangon dengan usaha kripiknya beinisiatif memberdayakan warga untuk bekerja, dan minimal mengurangi pengangguran di desanya."Dengan eksis produksi kripik sale ini, paling tidak menekan angka pengangguran," katanya.

Seorang pelanggannya Kusdiono, yang kebetulan membeli sebanyak 10 kantong mengatakan selalu membawa oleh-oleh untuk dibawa ke Karawang. Menurutnya Kripik Sale Pisang Sarman ini renyah dan tidak ada campuran bahan pemanis.

"Setiap saya liburan pulang kampung pasti bawa oleh oleh Kripik Sale Pisang Sarman ini, karena renyahnya asli dan tidak ada campuran pemanis lain, saya beli seringnya yang baru dikupas dan digoreng." kata Kusdiono. (*)

Pewarta : Sutrisno
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sleman just now

Welcome to TIMES Sleman

TIMES Sleman is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.