TIMES SLEMAN, SLEMAN – Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Sleman memadati Lapangan Pemda Sleman, Rabu (22/10/2025), dalam upacara peringatan Hari Santri Nasional 2025. Dalam momentum ini, Bupati Sleman Harda Kiswaya menyerukan agar para santri terus memperkuat kualitas diri dan berperan aktif menghadapi tantangan zaman.
Sebanyak 990 santri yang berasal dari 33 pondok pesantren se-Kabupaten Sleman mengikuti upacara Hari Santri Nasional yang berlangsung khidmat. Bupati Sleman, Harda Kiswaya, bertindak sebagai inspektur upacara. Hadir pula Wakil Bupati Danang Maharsa, jajaran Forkompimda, serta perangkat daerah setempat.
Dalam amanatnya, Harda menegaskan bahwa Hari Santri bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi pengingat perjuangan santri dan ulama yang turut mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Semangat para santri zaman dahulu harus kita warisi. Jika dulu mereka melawan penjajahan fisik, kini tantangannya adalah menguasai ilmu, teknologi, dan moralitas di era modern,” ujar Harda.
Dengan mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, Harda mendorong santri menjadi agen perubahan dan bagian penting dalam perjalanan Indonesia menuju kemajuan global.
Ia juga menekankan pentingnya keseimbangan antara ilmu agama dan pengetahuan umum agar santri mampu berkontribusi lebih luas di masyarakat.
Upacara ditutup dengan kirab santri yang menampilkan berbagai kesenian dan kreativitas. Kirab dimulai dari Lapangan Pemda Sleman, melewati Jalan KRT. Pringgodiningrat, lalu kembali ke titik awal.
Pondok Pesantren Roudlotush Sholihin dari Bimomartani, Ngemplak, berhasil meraih Juara 2 dalam lomba kirab dengan penampilan bertema heroik “Lasjkar Hisboellah: Dari Barisan Santri Bentukan Jepang Menjadi Garda Depan Perjuangan Umat Islam,” dan memperoleh uang pembinaan Rp2 juta. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Hari Santri Nasional di Sleman: Bupati Harda Ajak Santri Jadi Pelopor Kemajuan Bangsa
| Pewarta | : A. Tulung |
| Editor | : Deasy Mayasari |