TIMES SLEMAN, SLEMAN – Dinas Tenaga Kerja atau Disnaker Kabupaten Sleman terus berkomitmen untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi masyarakat melalui program pelatihan gratis. Program ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menekan angka pengangguran dan menciptakan sumber daya manusia yang siap bersaing di dunia kerja.
Sekretaris Disnaker Sleman, Erny Maryatun, menjelaskan bahwa program pelatihan ini tersedia bagi warga yang memiliki KTP Sleman atau berdomisili di wilayah Sleman, dan terbuka untuk mereka yang berusia 18 hingga 45 tahun.
"Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat di berbagai bidang, sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja maupun memulai usaha mandiri," kata Erny, Selasa (13/8/2024).
Program pelatihan yang disediakan meliputi berbagai kejuruan seperti menjahit, boga, tata rias, mebel, listrik, mesin pendingin, desain grafis, pemasaran digital, dan konten kreator.
Pelatihan ini dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja (UPTD BLK) dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Swasta yang telah bekerja sama dengan Disnaker Sleman.
"Pelatihan di BLK berlangsung selama 28 hari kerja, sedangkan di LPK selama 12 hari kerja. Program ini gratis dan terbuka untuk seluruh warga Sleman yang memenuhi persyaratan," ungkap Erny.
Selama pelatihan, peserta akan dibekali dengan berbagai materi yang dirancang secara komprehensif, meliputi pendidikan karakter, kewirausahaan, gambaran dunia industri, serta sosialisasi pasar kerja.
Selain itu, peserta juga akan mengikuti kunjungan industri untuk mendapatkan wawasan langsung mengenai praktik di dunia kerja.
Tidak hanya memberikan pelatihan, Disnaker Sleman juga memberikan pendampingan kewirausahaan bagi peserta yang telah menyelesaikan pelatihan dan memiliki rencana usaha. Melalui Program Pendampingan Tenaga Kerja Mandiri (TKM), Disnaker bekerja sama dengan profesional dan praktisi untuk membantu peserta mengembangkan usahanya.
Peserta juga dapat memperoleh rekomendasi bantuan pinjaman modal lunak melalui UPTD Penguatan Modal Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sleman.
"Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta akan diuji kompetensinya dan mendapatkan sertifikat sebagai bukti keahlian yang dimiliki. Kami juga memberikan informasi mengenai akses lowongan kerja dan fasilitas pinjaman modal untuk mendukung mereka dalam memulai usaha," tambah Erny.
Pemkab Sleman juga aktif menyebarluaskan informasi lowongan kerja melalui berbagai saluran, seperti akun Siapkerja Kemnaker, situs web, dan media sosial Disnaker Sleman.
Disnaker juga rutin mengadakan bursa kerja atau job fair yang digelar setiap 'selapan' sekali pada Hari Kamis Pon, dengan tajuk 'Taksi Pekerja' (Fasilitasi Seleksi Pekerja). Job fair terdekat dijadwalkan akan berlangsung pada minggu pertama bulan September 2024.
Selain berfokus pada pelatihan, Disnaker Sleman juga telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk mengantisipasi kasus pemutusan hubungan kerja (PHK), yang menjadi salah satu perhatian utama pemerintah daerah.
Disnaker Sleman melakukan deteksi dini ke perusahaan-perusahaan bersama Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit, memberikan pendampingan bipartit, serta membantu penyelesaian persoalan hubungan industrial.
“Pendampingan bipartit dilakukan dengan menerima konsultasi dari perusahaan atau pekerja yang akan melakukan bipartit, memberikan format yang sesuai dengan tata tertib, jadwal perundingan, serta edukasi tata cara bipartit yang baik,” jelas Erny.
Selain itu, LKS Tripartit di Kabupaten Sleman berperan dalam menjaga harmonisasi antara pekerja dan pengusaha, serta menangani perselisihan kepentingan melalui fasilitasi mediasi.
Disnaker Sleman bertindak sebagai mediator untuk menengahi konflik, memberikan solusi, hingga mengeluarkan anjuran atau risalah mediasi sebagai hasil dari proses tersebut.
Dengan adanya program pelatihan dan kebijakan antisipasi PHK ini, diharapkan masyarakat Sleman dapat lebih siap menghadapi dunia kerja atau memulai usaha mandiri, serta kesejahteraan buruh dan kelangsungan bisnis perusahaan dapat terjaga dengan baik. (*)
Pewarta | : Rahadian Bagus Priambodo |
Editor | : Deasy Mayasari |