TIMES SLEMAN – Pemerintah Kabupaten Sleman menunjukkan komitmen serius dalam meningkatkan kualitas infrastruktur jalan. Melalui alokasi anggaran senilai Rp 42,6 miliar, Bupati Sleman Harda Kiswaya menegaskan bahwa perbaikan dan pembangunan jalan menjadi prioritas utama dalam program pembangunan daerah tahun 2025.
“Jalan yang baik adalah hak masyarakat. Kami ingin memastikan warga dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman,” tegas Bupati Harda, Senin (19/5/2025).
Pembangunan jalan tidak hanya soal estetika, namun juga menjadi penopang keselamatan dan penggerak roda perekonomian warga. Dengan infrastruktur yang layak, distribusi logistik, aktivitas perdagangan, pariwisata, hingga pertanian akan lebih efisien dan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi lokal.
Untuk itu, Harda mengajak masyarakat aktif melaporkan jalan rusak atau berlubang kepada Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Pemkab Sleman, agar penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat sasaran.
Dari total anggaran Rp 42,6 miliar, sebesar Rp 10,6 miliar dialokasikan untuk program tambal sulam (patching) jalan dengan sistem swakelola. Artinya, pengerjaan dilakukan langsung oleh tim teknis dari DPUPKP Pemkab Sleman tanpa pihak ketiga.
“Perbaikan jalan sudah dimulai sejak awal tahun. Paling intens dilakukan saat ramadan lalu hingga menjelang Idul Fitri. Sampai sekarang masih terus dilakukan aktivitas perbaikan jalan yang berlubang atau rusak,” ungkap Bupati Harda.
Sejumlah ruas jalan yang telah diperbaiki tersebar di berbagai wilayah, antara lain Jalan Nglengkong–Losari Wukirharjo (Prambanan), Jalan Demangan–Mrican (Caturtunggal, Depok), Jalan Sendang–Babadan (Sendangtirto, Berbah), Jalan Jobohan Candiboko Bokoharjo (Prambanan), Jalan Bogem–Ngasem (Prambanan), dan beberapa titik di Godean, Tempel, hingga Cangkringan di lereng Merapi
Tak hanya tambal sulam, anggaran senilai Rp 14,9 miliar juga dikucurkan untuk peningkatan jalan di sejumlah titik strategis, seperti Jalan Ngawen–Kenteng (1.045 meter), Jalan Kaliduren–Sumber (1.263 meter), Jalan Padon–Minggir (851 meter), dan Simpang Empat Umbulharjo Cangkringan
“Peningkatan ini bertujuan mendukung kelancaran mobilitas masyarakat dan mempercepat arus distribusi barang,” ujar Harda, yang juga merupakan mantan Sekda Sleman.
Merujuk pada survei DPUPKP Pemkab Sleman akhir 2024, dari total 699,5 kilometer jalan kabupaten, sebanyak 537,65 km (76,86%) sudah dalam kondisi baik, 150,6 km (21,53%) rusak ringan, dan 11,25 km (1,61%) tergolong rusak berat.
Untuk menjaga kualitas jangka panjang, pemerintah juga menganggarkan Rp 8,5 miliar untuk pemeliharaan berkala dua ruas jalan utama Jalan Dayu–Krapyak (1,7 km) dan Jalan Jatirejo–Gondang Legi (1,0 km).
Bupati Harda juga meminta dukungan penuh dari masyarakat dan mengimbau agar setiap kerusakan jalan yang ditemukan dapat segera dilaporkan, baik melalui Dinas PU maupun anggota DPRD Sleman dari dapil setempat.
“Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, kita bisa wujudkan Sleman yang lebih aman, terhubung, dan layak huni,” terang Bupati Harda. (*)
Pewarta | : A. Tulung |
Editor | : A Riyadi |