TIMES SLEMAN, SLEMAN – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman dalam upaya menekan angka stunting melalui beragam program inovatif dan kolaboratif. Pernyataan tersebut ia sampaikan saat mewakili Sleman dalam forum Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota atas pelaksanaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting 2024 yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (28/5/2025), di Hotel Grand Rohan, Banguntapan, Bantul.

Sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sleman, Danang turut hadir bersama para kepala daerah dan ketua TPPS dari seluruh kabupaten/kota di DIY. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah kepala OPD yang terlibat langsung dalam penanganan stunting di wilayah Yogyakarta.

Dalam forum tersebut, Danang memaparkan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Sleman pada tahun 2024 tercatat sebesar 4,41 persen berdasarkan data e-PPGBM. Angka tersebut menunjukkan penurunan dari tahun 2023 yang berada pada angka 4,51 persen.

“Penurunan ini merupakan hasil dari kerja keras dan sinergi berbagai pihak. Program penanggulangan kami menyentuh langsung masyarakat hingga ke tingkat kalurahan,” jelas Danang.

Ia merinci beberapa inovasi yang menjadi bagian dari strategi Pemkab Sleman, seperti GAMBANG STUNTING (Gerakan Ajak Menimbang Cegah dan Atasi Stunting), Pecah Ranting Hiburan e Rakyat (Pencegahan Rawan Stunting Hilangkan Gizi Buruk Tingkatkan Ekonomi Rakyat), Distribusi Beras Fortifikasi untuk keluarga dengan risiko kekurangan gizi, dan CANTING GADING (Audit Kasus Stunting Berbasis Kalurahan)

Danang juga menekankan pentingnya pendekatan lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap program penurunan stunting. Ia berharap langkah-langkah ini dapat terus dikembangkan untuk mendukung target nasional dalam menciptakan generasi sehat dan bebas stunting.

“Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan menjadi kunci utama untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan,” paparnya. (*)