TIMES SLEMAN, TASIKMALAYA – BPJS Kesehatan terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan kesehatan yang inklusif dan setara untuk seluruh masyarakat Indonesia, termasuk bagi penyandang disabilitas.
Hal ini diwujudkan melalui sosialisasi yang dilakukan BPJS Kesehatan Cabang Tasikmalaya kepada komunitas difabel di Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (11/12/2024).
Sosialisasi yang berlangsung di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya ini dihadiri oleh 60 difabel yang mewakili berbagai organisasi dan kelembagaan disabilitas.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih baik kepada komunitas difabel terkait hak dan akses layanan kesehatan mereka melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya, H. Asep Muslihat Permana saat memberikan keterangan kepada TIMES Indonesia. Rabu (11/12/2024) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Cardi, yang hadir didampingi oleh Supervisor BPJS Kesehatan Kantor Cabang Tasikmalaya, Desi Handayani, menegaskan bahwa pelayanan kesehatan harus merangkul semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
“BPJS Kesehatan tidak hanya berfokus pada pelayanan kesehatan secara umum, tetapi juga memastikan kelompok rentan seperti difabel mendapatkan layanan yang setara dan berkualitas. Pelayanan kesehatan inklusif adalah salah satu visi utama kami,” ujar Cardi. Rabu (11/12/2024)
Desi menambahkan, sosialisasi ini bertujuan untuk mendengarkan kebutuhan khusus komunitas difabel serta memastikan mereka memahami hak-hak yang dimiliki sebagai peserta JKN.
“Kami hadir untuk memastikan bahwa saudara-saudara difabel kita mendapatkan akses layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara,” katanya.
Salah satu peserta sosialisasi, Rusdan (55), seorang tuna netra asal Kecamatan Manonjaya, mengungkapkan apresiasinya terhadap BPJS Kesehatan. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman tentang layanan kesehatan yang dapat mereka akses.
“Saya bersyukur BPJS Kesehatan hadir di acara ini. Sebagai difabel, kami sering kali kesulitan mendapatkan informasi tentang layanan kesehatan. Dengan adanya sosialisasi ini, saya jadi tahu lebih banyak tentang hak-hak kami,” ujarnya.
Namun, Rusdan juga mengungkapkan kendalanya dalam mengakses layanan kesehatan karena kartu BPJS miliknya tidak aktif akibat tunggakan iuran.
“Saya sempat menjalani operasi mata di RS Cicendo Bandung, tapi pengobatan selanjutnya terhenti karena kartu BPJS saya nonaktif. Sekarang, saya hanya bisa membeli obat di warung karena tidak bisa melanjutkan pengobatan ke rumah sakit,” keluhnya.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya, H. Asep Muslihat Permana, mengapresiasi langkah BPJS Kesehatan dalam menjangkau komunitas difabel hingga ke akar rumput. Ia menekankan pentingnya pelayanan yang simpel dan mudah diakses oleh penyandang disabilitas.
“Jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Tasikmalaya yang terdata dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) saat ini mencapai 9.717 orang, meningkat dari tahun sebelumnya," ujar Asep.
"Dengan kondisi fisik, mental, dan aksesibilitas yang terbatas, difabel membutuhkan perhatian khusus dalam mendapatkan layanan kesehatan,” jelasnya.
Asep berharap program-program BPJS Kesehatan semakin inklusif dan mampu menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang belum masuk dalam kepesertaan JKN yang dibiayai pemerintah.
Program JKN yang dikelola BPJS Kesehatan telah menjadi tonggak penting dalam penyediaan layanan kesehatan menyeluruh bagi masyarakat. Tidak hanya menjamin biaya pelayanan kesehatan, tetapi juga terus berupaya memastikan bahwa semua peserta mendapatkan pelayanan yang berkualitas.
Dengan komitmen seperti ini, BPJS Kesehatan semakin mengukuhkan perannya sebagai pelopor layanan kesehatan inklusif di Indonesia, yang tidak hanya melayani masyarakat umum tetapi juga mendukung kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.
Langkah BPJS Kesehatan Cabang Tasikmalaya dalam mendukung kesehatan inklusif melalui sosialisasi kepada komunitas difabel mencerminkan visi lembaga ini dalam menciptakan layanan kesehatan yang merata.
Harapan besar disematkan agar program BPJS Kesehatan ini terus berlanjut dan mampu memberikan dampak positif yang nyata bagi penyandang disabilitas di seluruh Indonesia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: BPJS Kesehatan Perkuat Komitmen Layanan Inklusif bagi Difabel di Kabupaten Tasikmalaya
Pewarta | : Harniwan Obech |
Editor | : Ronny Wicaksono |