TIMES SLEMAN, PADANG – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen Indonesia untuk segera mewujudkan cita-cita menjadi lumbung pangan dunia. Strategi yang akan dilakukan meliputi intensifikasi ekspor ke negara maju, penyaluran bantuan kemanusiaan, serta pemenuhan kebutuhan domestik secara berkelanjutan.

"Mimpi kita ke depan Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia," tegas Mentan Andi Amran Sulaiman dalam Rapat Koordinasi Percepatan Target Swasembada Pangan bersama Gubernur, Bupati, dan Wali Kota se-Sumatera Barat di Padang, Selasa (16/9/2025). Rapat ini digelar untuk mempercepat target yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Untuk mewujudkan target tersebut, pemerintah akan memfokuskan pembangunan food estate atau lumbung pangan di kawasan Indonesia Timur. Salah satu proyek strategis yang telah dimulai dan akan terus dilanjutkan berada di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Mentan meyakini kawasan ini akan menjadi pusat produksi padi terpenting secara global.

"Di Merauke ada satu juta hektare. Ini terbesar dunia," jelasnya.

Sebagai perbandingan, dari kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat, terungkap bahwa negara-negara pemasok beras seperti Brazil, China, dan Vietnam hanya memiliki lahan pertanian sekitar 500 ribu hektare.

Lebih lanjut, Amran menyatakan bahwa Indonesia pada dasarnya adalah negara yang sangat subur dan kaya. Oleh karena itu, yang dibutuhkan adalah aksi nyata untuk menciptakan kemandirian pangan tanpa bergantung pada negara lain.

Ia juga menyoroti kesuksesan pengembangan lumbung pangan di beberapa wilayah lain, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan. Daerah-daerah yang awalnya dianggap tidak potensial untuk tumbuh padi, kini berhasil menghasilkan panen yang baik setelah dilakukan pembukaan dan pengelolaan lahan yang tepat.

"Bahkan di Kalimantan Tengah, rawa yang dibongkar menjadi sawah terintegrasi untuk pelihara bebek, ayam dan seterusnya," kata dia.

Mentan menambahkan bahwa langkah Indonesia menuju lumbung pangan dunia sudah mulai terlihat, salah satunya melalui bantuan kemanusiaan 10.000 ton beras untuk Palestina.

"Selain itu beberapa negara lain juga mengapresiasi bahkan bertanya apa yang dilakukan Indonesia sehingga bisa membuat lompatan yang besar," ujar Andi Amran Sulaiman menutup pernyataannya. (*)