Berita

Sejarah Hari Ini: 28 September, Tragedi Lampung, Roket SpaceX Hingga Hari Kereta Api

Selasa, 28 September 2021 - 11:59
Sejarah Hari Ini: 28 September, Tragedi Lampung, Roket SpaceX Hingga Hari Kereta Api Roket Falcon 1 milik SpaceX saat meluncur dari stasiun peluncuran roket Reagan Test Site (RTS) di Pulau Omelek, Hawaii pada 28 September 2008.  (foto: spaceX)

TIMES SLEMAN, JAKARTA – Beberapa peristiwa penting terjadi pada 28 September. Dari dalam negeri, sejarah hari ini mencatat pada 28 September 1999 ada tragedi Lampung, yakni tewasnya dua mahasiswa akibat tembakan peluru saat demo menentang RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya (RUU-PKB) di Lampung. Selain itu, 28 September juga diperingati sebagai Hari Kereta Api dan kembalinya Indonesia masuk sebagai anggota PBB.

Dari luar negeri, SpaceX mengawali keberhasilannya mengembangkan wisata ke luar angkasa setelah pesawat buatan mereka, Falcon 1 sukses meluncur ke orbit.

2008: SpaceX Berhasil Luncurkan Falcon 1 ke Orbit

spacex 2Roket Falcon 1 milik SpaceX yang diluncurkan dari stasiun peluncuran roket Reagan Test Site (RTS) di Pulau Omelek, Hawaii pada 28 September 2008 berhasil mengorbit ke luar angkasa. (foto: spaceX)

Space Exploration Technologies Corp. (SpaceX) berhasil meluncurkan roket Falcon 1 dan mencapai orbit Bumi. Dengan tonggak penting ini, Falcon 1 menjadi roket bahan bakar cair pertama yang dikembangkan secara pribadi yang mengorbit Bumi.

"Ini adalah hari yang luar biasa untuk SpaceX dan puncak dari sejumlah besar pekerjaan oleh tim yang hebat," kata Elon Musk, CEO dan CTO SpaceX. "Data menunjukkan bahwa kami mencapai penyisipan orbit yang sangat tepat—di tengah-tengah sasaran—dan kemudian melanjutkan ke pantai dan memulai kembali tahap kedua, yang sangat sulit."

Falcon 1, dirancang dari bawah ke atas oleh SpaceX, lepas landas pada pukul 16:15. (PDT) / 23:15 (UTC) dari Reagan Test Site (RTS) di Pulau Omelek di Atol Kwajalein Angkatan Darat AS (USAKA) di Pasifik Tengah, sekitar 2.500 mil barat daya Hawaii.

Keberhasilan ini menjadi awal bagi SpaceX mengembangkan wisata luar negeri untuk umum. Dan berwisata di luar angkasa akhirnya benar-benar terwujud pada 18 September 2021, setelah empat warga biasa yang baru dibentuk sebagai astronot dalam misi SpaceX Inspiration4 berhasil mengorbit ke luar angkasa bersama pesawat milik SpaceX.

1999: Dua Mahasiswa Tewas Saat Demo Tolak RUU PKB

Demo Tolak RUU PKBAksi Solidaritas Tragedi UBL Berdarah, 28 September 1999 yang menewaskan dua orang mahasiswa Unila, Saidatul Fitriah, dan M Yusuf Rizal, diperingati 28 elemen mahasiswa di Bandarlampung, Jumat (28/9).(FOTO: ANTARA LAMPUNG/Dok. Dian Wahyu Kusuma)

Hari ini 22 tahun lalu, tepatnya pada 28 September 1999, 2 mahasiswa tewas tertembak peluru tajam aparat saat unjuk rasa menentang RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya (RUU-PKB) di Lampung. Selain itu, aksi ini juga sebagai bentuk solidaritas akibat tewasnya Yan Yun Hap mahasiswa Universitas Indonesia saat demo menentang RUU PKB di Jakarta, 24 September 1999.

Dua mahasiswa yang menjadi korban adalah M Yusuf Rizal (23), mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bandar Lampung (UBL) dan Saidatul Fitria (21), mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung (Unila).

Yusuf Rizal ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tersungkur di halaman kampus UBL setelah sebutir peluru menembus lehernya. Sementara itu, Saida meninggal setelah sempat mendapat perawatan karena luka tembak di keningnya.

Bentrokan yang menewaskan Yusuf dan Saida terjadi di depan markas Koramil. Saat itu, massa mencoba merobohkan pagar dan melempari petugas dengan batu. Tindakan massa dibalas dengan berondongan senjata. Ratusan orang terluka dalam peristiwa ini.

Sebagai informasi, RUU PKB awalnya bernama RUU Keselamatan dan Keamanan Negara. RUU ini mendapat banyak protes selama tahun 1999. Pokok keberatan massa adalah substansi RUU yang masih beraroma represif dan mengabaikan HAM. Demo dan penolakan membuat mengumumkan penundaan pengesahan RUU PKB pada 24 September 1999.  

1966: Indonesia Kembali Menjadi Anggota PBB

PBBLogo PBB. (FOTO: Wikipedia)

Indonesia sebenarnya telah bergabung dengan PBB pada 1950. Akan tetapi, Ir. Soekarno mengumumkan keluar dari PBB pada 1 Januari 1965 menyusul konfrontasi dengan Malaysia.

Namun setelah Soeharto mengambil alih kekuasaan, pada September 1966, diumumkan bahwa Indonesia bermaksud untuk melanjutkan kerjasama dengan PBB. Indonesia kemudian kembali bergabung dalam PBB pada 28 September 1966.

1945: Hari Kereta Api Indonesia

PT-KAI-menghadirkan-ornamen-khusus-di-kereta-api-dan-stasiun-2.jpg28 September diperingati sebagai Hari Kereta Api Nasiona. (foto: dok. TIMES Indonesia)

28 September diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia. Pada tanggal tersebut, tentara Indonesia mengambil alih Kantor Pusat Kereta Api Bandung dari tangan Jepang. Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI).

Adapun sejarah perkeretaapian di Indonesia sangatlah panjang. Berdasarkan keterangan dari situs PT KAI, sejarah ini dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864.

Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922). Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai tahap pembangunan.

Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api).

Selama penguasaan Jepang, operasional kereta api hanya diutamakan untuk kepentingan perang.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia. (*)

Pewarta : Ratu Bunga Ambar Pratiwi (MG-345)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sleman just now

Welcome to TIMES Sleman

TIMES Sleman is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.