Berita

Dinkes DKI Jakarta: Varian Baru Virus Corona Lebih Ganas dari Sebelumnya

Selasa, 15 Juni 2021 - 15:46
Dinkes DKI Jakarta: Varian Baru Virus Corona Lebih Ganas dari Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti saat memberikan keterangan pers di Jakarta (foto: Dokumen/BNPB)

TIMES SLEMAN, JAKARTA – Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengungkapkan varian baru virus corona yang baru ditemukan di Jakarta memiliki beragam kemampuan dibandingkan virus sebelumnya.

Menurut Widyastuti, kemampuan virus corona Delta B1627.2 asal India yang disebut memiliki kemampuan penularan yang lebih cepat. Sedangkan untuk varian Beta B1351 asal Afrika Selatan disebut sebagai varian baru yang bisa membuat gejala Covid-19 tingkat berat.

"Varian baru ini cukup merepotkan karena mereka memiliki kemampuan tersendiri untuk menginfeksi kita. Varian Beta B1351 yang amat mudah membuat gejala menjadi berat atau lebih mematikan," kata Widyastuti di Jakarta, Selasa (15/6/2021).

Oleh karena itu, dia mengimbau agar seluruh masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk menghindari penularan Covid-19. Meski memiliki kemampuan yang berbeda-beda, seluruh varian yang ditemukan di Jakarta masih bisa diantisipasi dengan vaksin.

"Menurut penelitian terakhir, seluruh varian masih dapat diantisipasi dengan vaksin, tetapi ini benar-benar harus kita waspadai bersama," imbuhnya.

Sebagai Informasi, saat ini sudah ada tiga varian baru virus corona yang terdeteksi masuk ke wilayah Jakarta. Varian tersebut adalah varian alfa (asal Inggris), beta (asal Afrika Selatan) dan Delta (asal India).

Varian ini ditemukan di 19 kasus Covid-19 dengan keterangan 18 kasus dari orang yang memiliki riwayat perjalanan keluar negeri dan satu kasus dari transmisi lokal.

Tiga varian tersebut ditemukan di 19 kasus Covid-19 yang sudah dilakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).

Dari sekian banyak varian baru hasil mutasi virus SARS-CoV-2, varian Delta disebut paling mudah menular. Varian Delta atau atau juga disebut virus corona B.1.617.2 pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020.

Melansir nymag.com, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ini adalah varian paling menular yang memicu gelombang pandemi di berbagai negara.

Melansir ndtv.com, seluruh ilmuwan dari India menyebutkan, varian Delta disebut 50 persen lebih menular daripada varian Alpha atau varian pertama virus corona. Itulah sebabnya para ilmuwan percaya itu menjadi varian dominan secara global.

NBC Miami juga melaporkan, gejala dari infeksi virus corona varian Delta lebih parah dan dinilai lebih sulit ditangani melalui penanganan medis.

Virus corona Delta sebagaimana disampaikan oleh profesor kedokteran darurat dan kesehatan internasional di Johns Hopkins Universiy, Dr Bhakti Hansoti, meliputi sakit perut, hilangnya selera makan, muntah, mual, nyeri sendi, gangguan pendengaran.

Pasien yang terinfeksi varian baru virus corona ini juga membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, bahkan memerlukan bantuan oksigen dan menderita komplikasi lain. (*)

Pewarta : Edy Junaedi Ds
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sleman just now

Welcome to TIMES Sleman

TIMES Sleman is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.