TIMES SLEMAN, JAKARTA – Beredar foto di media sosial yang diklaim sebagai kantong darah pasien yang sudah divaksinasi covid-19 berubah warna. Foto tersebut diunggah di Facebook oleh akun Darla Richardson (https://www.facebook.com/darichardson500) pada 22 September 2021. 

Dalam foto yang diunggah, ada dua kantong darah yang berbeda warna, merah marun dan merah gelap. Pengguna akun Darla Richardson menyebut warna yang merah marun merupakan darah milik orang yang belum divaksin. Sedangkan darah berwarna merah gelap milik orang yang sudah divaksin.

Berikut narasi yang terdapat dalam unggahannya:
"Left vs. Right= non vax vs. Vax"

Sumber: Facebook (https://www.facebook.com/darichardson500/posts/4518816728225640)

CEK FAKTA

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, informasi bahwa darah orang yang sudah divaksin covid-19 berubah warna, salah. Kami menelusuri klaim tersebut dengan menggunakan mesin pencari, Google. Hasilnya, para ahli membantah klaim tersebut.

Mengutip reuters.com, Asisten Profesor di Departemen Onkologi Radiasi di Institut Kanker Huntsman, Fakultas Kedokteran Universitas Utah, Skyler Johnson mengatakan darah bisa berbeda warna, tetapi tidak ada hubungannya dengan vaksin covid-19.

“Tidak ada teori atau biologis yang masuk akal untuk gagasan bahwa vaksin dapat mengubah warna darah seseorang," kata Skyler Johnson.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh konsultan di Asosiasi Plasma dan Fraksi Internasional, Dr Paul Strengers. Ia mengatakan darah bisa datang dalam "berbagai warna", tetapi tidak ada yang terkait dengan vaksin.
 
“Darah datang dalam berbagai warna, termasuk merah, biru, hijau dan ungu. Warna-warna ini dapat ditelusuri pada molekul protein yang membawa oksigen dalam darah," ujarnya.

Dia mengatakan, protein yang berbeda menghasilkan warna yang berbeda. Misalnya, jika seseorang telah makan makanan yang sangat berlemak, warna darah pada hari berikutnya akan menunjukkan bahwa setelah pendinginan, permukaan plasma darah (kuning) berubah menjadi putih. "Alasannya adalah bahwa di permukaan lemak dalam darah mengambang di plasma dan ada lapisan lemak putih," ujarnya.

Strengers mengatakan, vaksinasi, bagaimanapun, meningkatkan konsentrasi antibodi spesifik dalam tubuh “sebagai konsekuensi dari pemicu (antigen) dalam vaksin”. Dia menambahkan, “Antibodi [spesifik] tidak memiliki warna.”

Skyler Johnson juga menjelaskan kemungkinan yang lebih mungkin untuk warna darah merah yang berbeda. “Gambar, meskipun sulit untuk memastikan, kemungkinan mewakili pengambilan darah vena (lebih gelap) dan pengambilan darah arteri, dan bahkan bisa dari yang sama," ujarnya kepada Reuters.

Selain itu, darah juga berubah warna jika disimpan untuk jangka waktu tertentu, di mana ia mengalami perubahan metabolisme menjadi keadaan non-oksidatif.

Sumber: Fact Check-Differing colour shades of blood do not indicate whether someone has had a COVID-19 vaccine  | REUTERS

KESIMPULAN

Menurut hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, klaim bahwa darah orang yang sudah divaksinasi covid-19 berubah warna adalah informasi yang salah. Para ahli membantah klaim tersebut.
 
Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi tersebut masuk dalam kategori fabricated content (konten palsu). Fabricated content terbilang menjadi jenis konten palsu yang paling berbahaya. Konten ini dibentuk dengan kandungan 100% tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta. Biasanya, fabricated content berupa informasi lowongan kerja palsu dan lain-lain.

----

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerja sama dengan 23 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)